Sabtu, 11 Februari 2012

Kelda's handwriting

Qibas mereka-pun masih berlari kencang
Menembus malam,merobek dinginnya alam
Aduen-ku disana dengan sejuta cita,namun dia juga pikul berjuta asa dari para laskar berhati baja...
Smoga esok kan berjalan sesuai harap,dibawah damai Merah,Hitam,Putih yang berdiri tegap...
*malam12pebruari

Menempuh malam,menjejaki bumi...
Smua deret syair tlah usai kumainkan,namun diri masih harus tetap berdiri tuk menunggu tepukan hati2 yang bahagia...
Tetap tersenyum karna hati trus meyakini,bahwa smua akan indah pada masanya...
*menantimasa

Kembali meninggalkan asalmula-ku
pergi tuk mengikuti alur syair yang sebentar lagi akan usai...
Berharap semua hati dapat tersenyum bahagia dengan harmonisasi yang kucoba mainkan selama ini...semoga!!!
*menantiwaktu

Bersandar pada gelap,berharap esok terang 'kan berjalan sesuai harap...
Langkah terakhir,meskipun tertatih namun smua-nya akan genap terlewati...
Smoga....
*menjemput fajar

Duduk melewati senja, mencoba untuk mengerti akan apa yang sedang ada di dalam fikir ini....
mohon maaf jika tangan pernah berlaku kasar, jika kata pernah salah berucap, jika laku pernah menyakiti...
Yakinlah bahwa raga dan jiwa selalu mencoba menjadi yang terbaik bagi sang CINTA...
*lepas senja di batas kota

berlomba dengan malam....
berusaha menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban
raga ini lelah, jiwa teramat ingin rehat sejenak
semoga apa yang dilakukan dapat memberi kebahagiaan
sehingga raga dan jiwa dapat tersenyum pada akhirnya...
*selamat menikmati malam


Laku belum sesuai harap,ingin belum seperti pinta...
Maaf diri ini masih belum sempurna...
Kedua tangan masih meminta,belum bisa berusaha...sehingga banyak gerak yg mungkin masih tertahan dan terkadang seperti tak berdaya...
MAAF...
*sendiri dalam larut

Berusaha jujur,meski tak dapat dipercaya
Mungkin diri ini terlalu banyak menyimpan sampul keluguan,sehingga laku yang tak benar pun tertutupi oleh nya...
Berharap bahwa apa yg raga ini perbuat memank selalu sejalan dengan inginnya jiwa...
Yakin bahwa tak pernah ada DUSTA...
*selamat malam

Hujan yang membasahi dedaunan,meninggalkan bekas angin dalam keheningan malam... Sendiri dalam kerinduan,merasa waktu berjalan begitu perlahan...
*slamat bermalam minggu

Rabu, 25 Januari 2012

tulisan-NYA

Siang kali ini matahari biaskan teriknya, desau semilir angin disela cemara yg tak lagi rimbun mengitari bibir pantai dekat rumahku, lamunanku kembali menyeruak,kala itu aku bermain disana,bermain dan terus bermain tak peduli panas yg myengat,sayup2 terdengar bapak bertanya "mana anak2?" ummi mjawab biasa pak mereka sedang bermain, aku masih terus bersenda,melompat dan sesekali berteriak melagukan syair2 yg tak berjudul,hingga ummi mengingatkan dan berkata "sudah cukup mainnya siap2 dhuhur kemudian makan siang" saat itu kesal bercampur senang.. Lantunan ayat2 suci dari meunasah dikampungku membuyarkan lamunanku, ya aku hrs bersiap2 untuk kembali,ya kembali menemui cintaku (adinda tunggu cut bang kembali ya)..(kenangan)

Sore ditepi pantai,dikotaku,terasa kembali pada masa lalu, kaki2 kecil berlari mhindar debur ombak, bahagianya, tersentak oleh sapaan seorang wanita peminta renta..miris hati ini, dan dia mendoakan kbaikan untukku,subhanallah berqahi dia ya RABB..setelah itu aku kembali lg mnerawang masa kecilku (kenangan)
 
Aku kembali nyusuri jalan ini, hampir setiap tikungannya tlah terlukis jelas karena acap kali terlalui, jalan ini mbuatku sll bertaruh harap, dan doa mu adalah penerangnya, RABBI,kau maha tahu harapan hamba dan kapan waktu yg terbaik u terwujud, hamba ikhlas.
Lewat tengah malam, fikir mrantau mcari apa yg terbias, dari berbagai warna yg terjadi hari ini, kalut yg bergelayut coba tuk singkirkan walau masih melekat, aku masih terdiam disini diatas sajadah merah pmberianmu, derdoa dlm diam dan raga bergetar krn dinginnya air wudhu yg masih terasa..aku masih disini, dengarlah pintaku...semakin lirih.

Mngambang kemasa lalu, saat lelah ku rebahkan kepala dipangkuanmu, kau usap sambil terus lafazkan doa2 lirih hingga pergi penat ini, sesekali kau kecup kening ini dan berkata tidurlah nak, esok kan kau temui bahagia dari dukamu hari ini..aku lara.

Siang ini didipan sbuah rumah sakit, aku menunggu..lalu lalang dihadapanku bermacam insan dgn berbagai ekspresi dan rasa sakit, semua ingin lbh baik, mnilik kembali keruang hatiku, aku jg demikian berada disini untuk harapan lebih baik..walau hrs mnanti.


Menggugat hati agar tak larut dalam prosesi yg mhentikan rasa, ritual demi ritual yg dilakoni semestinya tetap dalam logika, jika tak berpengaruh biar kan ia pergi walau suatu masa akan kembali, agar lega sang jiwa mengikuti rotasi pada porosnya.

Semalam bersamamu
Kau tampak sedikit kepayahan
Namun terus temani aku
Itulah kekuatan sepenuhnya
Walau tak yersadari
Mbahagiakan org lain adalah ibadah
Dan kamu melakukannya malam itu

Jika air mata tercipta untuk mruahkan rasa, lalu knapa hrs ada perih, bukan kah perih bisa pergi dgn aliran nya? Jika cinta mberikan bahagia lalu mengapa hrs ada duka? Jika semua hrs seperti keinginan tak perlu ada takdir kan? Tp semua ada tempat dan porosnya masing2, tak semua org sama kekuatan dan rasanya untuk siap menerima luka.

Jgn ragu tuk memutuskan apa yg mjadi getar di hati yg terdalam, krn tuhan mciptakan hati dengan berbagai sisi yg fitrah, hingga suatu ketika hati berbisik padamu yg terbaik dgn sgala pilihan..maka jgn kotori hati dan mengabaikannya.

Berhentilah mengeluh, lihat dan renungilah bukankah nikmat yg terasa lebih besar dari pada duka mu, mengeluh hanya kan membuatmu terhenti pada satu titik yg mjerumuskanmu dalam kputusasaan yg tak berujung..

Jadikan cinta sebagai rasa yg bertahta pada tempatnya, krn sebenarnya cinta adalah ketika ktulusan dan keikhlasan mgitarinya tanpa keinginan yg mnuntut sbuah keharusan yg menghalalkan dosa atas nama cinta.


Tak pernah berharap lebih agar kecewa tak menghampiri, langkah kemarin mamacuku tuk melangkah beberapa saat lagi sebelum mnemukan tempat myandarkan lelah kemudian istirahat tuk sebuah penat.

Memberikan yg terbaik agar mjadi pesona yg terukir diingatan sang penikmat,kemenangan bukan tujuan tp hanya harapan, terwujud atau tidak itu hanya proses.

Masih pada pementasan yang sama, sang penari terus merangkai harap lewat gerak yg terkadang tak beraturan, melompat,berlari kecil tak jarang berteriak mgimbangi ritme kegelisahan tanpa syair, sang penari terus bergerak walau tlah lelah, krn pmentasan masih belum usai.

Jelang 13 februari 2012
Setahun yg lalu aku menyusuri jln yang sama, pulang..pulang kerumah tua kami, rumah kami dibesarkan. Dijalan yg sama ini setahun yg lalu perasaan ini berkecamuk, pulang ya dek..suara dr kampung menyeruku..dan aku pulang dengan doa sepanjang jalan ini, wajah ummi begitu lekat dlm setiap desah ku dan kejapan mata mnahan tangis, setahun yg lalu disepanjang jalan ini aku terus mohon ketenangan jiwa,dan hr ini kenangan itu kembali seperti kuulangi.



My Pictures