Saat
ini saya berada di Australia bersama rekan-rekan lainya mengikuti program
homestay selama tiga minggu, perjalanan menuju kemari tidaklah mudah, namun
sangat berarti. Mulai dari proses seleksi yang sangat selektif, sponsorship dan
harus siap hidup di bawah satu atap dimana di dalamnya terdapat banyak perbedaan, dari sisi budaya, kepercayaan
dan lain-lain. Tapi punya satu visi yang sama, yaitu “Mari Berbagi”.
Hari
pertama saya dan dua rekan lainnya (Annis dan Munawar) tiba di rumah Richard,
kami diajak belanja di salah satu pasar terdekat dengan tempat tinggal kami
selama program homestay berlangsung dan ditemani cucunya yang cantik, pintar
dan ramah, ”Virginia” sapaannya.
Sampai di pasar, Richard meminta saya dan rekan lainnya untuk mengambil bahan
makanan apa saja yang nantinya menjadi bekal selama di rumahnya. Yang ada di pikiran saya adalah, beras pasti tidak
ada dirumah Richard, tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada kedua teman
lainnya, saya langsung mengambil beras.
Menjelang
malam, istrinya Richard,
“Anne” mempersiapkan makan malam buat kita semua. Yang menariknya adalah, tidak hanya Anne yang bekerja di
dapur, Richard juga ikut membantu sampai makan malam siap dihidangkan. Mereka memasak
nasi untuk kami dan keluarganya sendiri, walau saya tahu bahwa nasi bukanlah
makanan pokok mereka, tapi kelihatannya mereka sangat menikmatinya. Setelah
makan malam selesai, Anne dan Richard sama-sama membersihkan piring kotor dan
membereskan meja makan, semuanya di lakukan tanpa ada perbedaan tanggung jawab antara
laki-laki dan perempuan.
Yang
selama ini saya anggap bahwa dapur adalah tanggung jawab perempuan, rupanya
semua itu salah. Saya mengatakan demikian karena, coba kita pikirkan apa yang terjadi apabila perempuan
terlalu sibuk dengan anak-anaknya yang masih kecil dan pekerjaannya di luar
rumah. Saya yakin bahwa perempuan tak akan sempat mengurusi pekerjaan dapur
sepenuhnya tanpa ada bantuan dari suami.
Secara
logika, melakukan sesuatu secara bersama-sama akan timbul rasa cinta yang lebih
besar diantara dua insan, karena
hampir setiap saat bersama. Dan itu jelas terlihat dari Anne dan Richard, sudah
puluhan tahun mereka bersama, namun tetap kelihatan sebagai pengantin baru. Penulis berharap bahwa, jangan lupa atas hal
yang menjadi prioritas dan tanggung jawab. Semuanya akan terasa ringan apabila di
kerjakan secara bersama-sama dan memiliki rasa tanggung jawab yang sama.
Sydney, November 4th 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar